top of page
  • Writer's pictureDaya Dimensi Indonesia

Perempuan Indonesia Penyelamat Dunia: Perjuangan Dr. Carina Joe Menemukan Vaksin Covid-19

Updated: Sep 5



Pertengahan tahun 2023 ini, Presiden Joko Widodo akhirnya mendeklarasi Indonesia telah memasuki masa endemi Covid-19, tetapi bukan berarti kita bisa dapat dengan mudahnya melupakan kerja keras setiap stakeholder dalam menuju titik baik ini. Faktor kunci yang telah meredakan pandemi tentunya adalah tersedianya vaksin Covid-19 secara masif serta global, dan Dr. Carina Joe dari Indonesia adalah sosok yang sangat berperan penting dalam ditemukannya salah satu vaksin, yaitu vaksin Oxford/AstraZeneca.

Rabu, 23 Agustus lalu, Dayalima Group mendapatkan kesempatan berharga untuk dapat langsung berbincang dan mendengar perjalanan hidup Dr. Carina sejak kecil di Jakarta Barat hingga akhirnya mendapat pengakuan dunia sebagai penerima Young Investigation Award 2022 dari Jurnal Vaccines milik MDPI.


Etika Kerja yang Berintegritas


Dr. Carina adalah sosok yang tekun dan fokus untuk dapat berkarier di bidang bioteknologi. Setelah jatuh cinta dengan kemajuan sains dan teknologi tersebut pada masih SMA, Dr. Carina berani memperjuangkan cita-citanya hingga mengharuskannya tinggal sendiri di luar negeri ketika masih berumur 16 tahun untuk dapat berkuliah di jurusan Bioteknologi di the Univerity of Hong Kong hingga lulus tiga tahun kemudian. Sebetulnya keputusannya untuk menggeluti bidang ini mendapat tentangan dari orang tua karena mereka khawatir mengenai jenjang karir, sehingga Dr. Carina muda sempat mengalah dan mengikuti kemauan orang tua untuk melanjutkan sekolah di bidang kuliner hingga bekerja secara profesional di restoran. Namun, Dr. Carina tetap gigih dan jujur atas keinginannya untuk melanjutkan studi di bidang bioteknologi, hingga akhirnya dapat melanjutkan ke jenjang S2 dan S3 di RMIT University, Melbourne. Perjalanannya berkuliah doktoral pun dilengkapi dengan bekerja penuh waktu di badan riset pemerintah Australia, yaitu Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) hingga mendapatkan sertifikasi profesi Current Good Manufacturing Practices (CGMP) yang tidak mudah dan bahkan tidak banyak dimiliki oleh periset dunia.

Bekerja Tanpa Mencari Validasi


Setelah mendedikasikan waktu selama tujuh tahun di Australia, Dr. Carina akhirnya memutuskan untuk pindah ke belahan dunia lain untuk mempelajari perkembangan ilmu sains dan teknologi di tempat yang baru di Jenner Institute, University of Oxford pada Agustus 2019. Pada awalnya, Dr. Carina pun harus menyesuaikan diri dari sebelumnya bekerja untuk industri dimana peralatan serba canggih dan didukung dengan tim yang cakap, kini harus menjadi periset akademi dengan sarana dan rekan kerja yang terbatas. Namun, hal tersebut tidak menghalanginya dalam menemukan formula yang dapat mempercepat 10x produksi vaksin rabies.


Peran terbesar Dr. Carina di Inggris tentunya adalah dalam pembuatan vaksin Covid-19. Perlu diingat, Dr. Carina melakukan risetnya dalam keadaan lockdown, dimana semua pergerakan warga dibatasi sehingga minimnya interaksi sosial. Selama enam bulan, Dr. Carina menghabiskan waktu hingga 16 jam sendirian di dalam laboratorium karena tidak ada lagi yang memiliki kapabilitas yang dimilikinya. Dr. Carina dilarang untuk berinteraksi dengan siapa pun secara tatap muka dalam rentang waktu tersebut. Nyaris sempat menyerah di bulan kelima, tetapi Dr. Carina menguatkan dirinya dengan mengingat tujuan akhir dari penelitian vaksin ini adalah untuk kebaikan bersama yang dapat merubah hidup banyak orang di seluruh dunia.


Pada akhirnya, vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca temuan Dr. Carina telah menyelamatkan hingga 6.3 juta jiwa hanya dalam satu tahun pertama pendistribusiannya. Kerja keras dan kerja cerdas dilakukan dengan tulus oleh Dr. Carina tanpa mengharapkan pengakuan dari siapapun, termasuk dari orang tuanya yang selama proses pengembangan vaksin tidak mengetahui perjuangan yang dijalani Dr. Carina karena dia menutupinya seakan-akan selama ini Dr. Carina bekerja dari rumah sesuai dengan aturan pemerintah Inggris saat itu. Namun, pencapaian Dr. Carina Joe memang begitu besar dan berarti hingga diapreasiasi secara global, seperti melalui Pride of Britain Award 2021, Woman of the Year 2021 oleh Times Indonesia, Young Investigator Award 2022 for Vaccine, dan Her World Women of the Year 2023.


Kini Dr. Carina siap dengan tantangan dan inovasi baru. Sejak pertengahan tahun 2023, Dr. Carina telah memutuskan untuk kembali ke Australia untuk terus memajukan bidang bioteknologi dunia. Selain itu, Dr. Carina juga siap membagi ilmu dan pengalamannya untuk Indonesia dengan menjadi adjunct professor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

17 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page